menunjukkanbahwa lokasi makanan dalam jarak kurang lebih 613 cm. Tarian (2) mengisyaratkan bahwa sumber makanan dalam jarak 613 cm-1.839 cm. Tarian (3) melambangkan bahwa Kalaufilm-film india biasanya mengedapankan nyanyian dan tarian, dalam film ini setidaknya hanya ada 2 adegan tarian dan nyanyian. "Dan dia antara bukti kebesaran peradaban spanyol bahwa di Cordova saja terdapat lima puluh rumah sakit, sembilan ratus toilet, delapan ratus sekolah, enam ratus masjid, perpustakaan umum yang memuat enam Adasumber yang memperkirakan, dan diperkirakan hanya istrumen kecapi yang ada di daerah etnis Makassar Gowa Sulawesi Selatan, sumber itu dengan kuat memperkirakan dan menyebutkan bahwa, instrumen dengan nama kanjilo diperkirakan sudah ada sejak masa pemerintahan raja Gowa yang ke XXII, yaitu I Manrabbia Karaeng 'Kanjilo' Sultan Najamuddin Buktibahwa pada zaman primitif sudah ada tarian yakni . a. adanya film tari modern b. adanya kaset/video tarian klasik c. adanya foto orang menari Jaipong d. di nekara terdapat gambar orang menari mau saya membuka paksa mulut selebar 3 jariapakah itu aman..saat 3 jari masuk ke milutjari kegigit..dan Vay Nhanh Fast Money. Jakarta - Sebuah gerak yang diberi bentuk ritmis dari anggota badan di dalam ruang dan waktu tertentu disebut dengan seni tari. Di Indonesia, seni tari telah ada sejak zaman prasejarah, bahkan hingga masa prasejarah, tarian-tarian sudah tercipta dengan menggunakan gerakan tangan dan kaki meski masih dari buku Mengenal Seni Tari Indonesia karya Muryanto, para ahli memberikan definisi yang berbeda-beda mengenai seni Prof. Dr. Soedarsono, seni tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan dalam bentuk gerak yang ritmis dan indah. Sementara itu, BPH Suryodiningrat mendefinisikan seni tari sebagai gerakan-gerakan dari seluruh bagian tubuh manusia yang disusun selaras dengan irama serta mempunyai maksud masa kerajaan Hindu, seni tari banyak mendapat pengaruh dari kebudayaan India. Bahkan berkembang pesat hingga menjadi bagian penting dalam pelaksanaan upacara keagamaan dan upacara itu, di era kerajaan Islam, seni tari digunakan untuk menyebarkan agama dengan mempertimbangkan sejumlah hal. Jika ada yang tidak sesuai maka akan umum, sejarah perkembangan seni tari di Indonesia dapat dibagi ke dalam 5 masa, berikut penjabarannya1. Zaman PrasejarahPada era ini, manusia belum mengenal tulisan. mereka hidup secara berkelompok dan berpindah-pindah sambil bercocok tanam. Kepercayaan yang dianut seperti animisme, dinamisme, dan masa itu, tari-tarian sudah tercipta dengan menggunakan gerakan tangan dan kaki walaupun masih sangat sederhana. Lalu, mereka juga telah mengenal instrumen sebagai pengiring jadi salah satu instrumen musik yang digunakan pada zaman prasejarah dan membuktikan perkembangan seni tari di masa tari pada zaman prasejarah banyak dipengaruhi oleh kepercayaan masyarakat, sehingga bentuknya terlihat sepertiSangat sederhanaGerak dan iringan tari sederhanaRiasannya dominan berwarna putih, hitam, dan merahTidak ada norma-norma yang mengatur gerak tariSekedar memenuhi untuk pelaksanaan upacaraGerak tari fokus pada kaki dan tangan2. Zaman Indonesia-HinduPada masa pemerintahan Indonesia-Hindu, seni tari banyak mendapat pengaruh dari kebudayaan India. Mayoritas pedagang yang datang cenderung menetap bahkan menikah dengan penduduk bangsa Indonesia sangat dipengaruhi oleh agama Hindu, terutama pada masa Kerajaan Singasari, Kediri, tumpel, dan Majapahit. Hal tersebut menjadi penyebab perpaduan tari India dan budaya yang ada pada kerajaan-kerajaan masa masa Kerajaan Tarumanegara dan Kerajaan Kutai, perkembangan seni tari mengalami kemajuan yang pesat dan jadi bagian penting dalam pelaksanaan upacara jenis tari yang disajikan pada zaman Indonesia-Hindu, sebab seni tersebut mendapat perhatian dari para raja dan bangsawan. Jenis-jenis tari itu meliputi tarian untuk upacara adat dan upacara itu, tarian tradisional juga ikut berkembang sebagai hiburan atau tontonan yang menarik pada kala itu. Pertumbuhan seni tari di zaman Indonesia-Hindu bersumber dari cerita Mahabharata dan Ramayana yang menggambarkan kebudayaan bentuk gerak disusun selaras dengan kebutuhan upacara yang dilandasi atas kepercayaan bahwa seni tari berasal dari para Zaman Indonesia-IslamSetelah runtuhnya Kerajaan Majapahit, pengaruh agama Islam mulai menyebar. Para penyebar agama Islam mulanya kesulitan dalam menarik simpati masyarakat, sehingga mereka menempuh cara dengan memadukan budaya Islam dengan budaya yang telah ada, yaitu budaya tari yang dipakai oleh penyebar agama Islam tidak jauh berbeda dengan zaman Indonesia-Hindu. Pada perkembangannya, jenis tari yang berasal dari zaman Indonesia-Hindu tetap terpelihara dan dikembangkan sebagai sarana penyebaran ada yang tidak sesuai dengan ajaran Islam, maka akan diubah. Beberapa fungsi seni tari disesuaikan mengikuti perubahan peradaban masyarakat yang telah menganut ajaran agama agama Islam, Sunan Kalijaga menciptakan beberapa jenis topeng untuk melengkapi jenis topeng yang telah ada sejak zaman memiliki ide untuk mengembangkan Bedoyo Sapto, sebuah tarian pada zaman Indonesia-Hindu dengan jumlah penari mulanya 7 orang dan diubah menjadi 9 penari itu menggambarkan bidadari cantik di kayangan, yaitu Suprobo, Wilutomo, Rasiki, Surendro, Bagan Mayang, Irim-Irim, dan Tunjung Biru. Kemudian, diubah menjadi 9 dengan melambangkan jumlah itu, angka 9 juga diartikan sebagai jumlah total yang dimiliki manusia. Sejak saat itu, seni tari yang berasal dari kerajaan Hindu mengalami penggarapan di lingkungan kerajaan Islam memberikan pengaruh yang besar terhadap kesenian di Zaman PenjajahanPada era kolonialisme atau penjajahan, seni tari banyak mengalami kemunduran. Suasana tersebut membawa penderitaan bagi rakyat, sehingga diabaikan dan bukan menjadi salah satu kebutuhan dalam masyarakat. Hanya di lingkungan tertentu saja seni tari masih terpelihara dengan baik, seperti di istana atau seni tari itu bertujuan untuk menyambut tamu raja, sebagai rangkaian acara pernikahan putra dan putri raja, penobatan, hingga jumenengan penjajahan yang semakin menyengsarakan masyarakat, muncullah aspirasi untuk menciptakan jenis tari yang mengangkat semangat kepahlawanan, seperti tari prajurit, tari pejuang, tari Prawiroguno dan tari Zaman Setelah Kemerdekaan hingga SekarangSetelah pasca kemerdekaan, seni tari mengalami perkembangan yang jauh lebih baik dibandingkan zaman sebelumnya. Banyak jenis-jenis tari mulai kembali ditekuni, seperti tarian untuk upacara adat daerah, tarian sebagai upacara keagamaan di Bali, dan tarian hiburan untuk melepas yang dibuat sebagai tontonan juga mengalami kemajuan. Sebagai bukti, hal itu terlihat dari menjamurnya sanggar-sanggar tari di itulah sejarah seni tari di Indonesia beserta perkembangannya dari masa ke masa. Semoga informasi di atas dapat menambah wawasan detikers ya! Simak Video "Tiket Indonesia Open Habis, Panitia Siapkan Tiket Tambahan Offline" [GambasVideo 20detik] lus/lus 1. SENI TARI DEFINISI TARI TARI A. Pengertian Tari Tari adalah ungkapan perasaan jiwa manusia yang diungkapkan melalui gerak ritmis yang indah dan diiringi musik. Menurut manfaatnya tari dibedakan menjadi 2 yaitu sebagai hiburan dan komunikasi Sebagai Hiburan Sifatnya penikmat saja/menghibur saja dan tidak perlu ada persiapan. Hiburan dapat berupa tarian, music, lawakan. Sebagai Komunikasi Yaitu melalui gerak-ruang-waktu yang ada padanya yang membawa misi/pesan-pesan sebuah tarian tertentu untuk bisa dipahami oleh penimatnya. Yang dimaksut ruang dan waktu adalah ruang gerak. Tari merupakan alat ekspresi ataupun sarana komunikasi seseorang seniman kepada orang lain penonton/penikmat. Sebagai alat ekspresi tari mampu menciptakan untaian gerak yang dapat membuat penikmatmya peka terhadap sesuatu yang ada dan terjadi di sekitarnya. Sebab, tari adalah sebuah ucapan, pernyataan dan ekspresi daam gerak yang memuat komentar-komentar mengenai realitas kehidupan yang bias merasuk di benak penikmatnya setelah pertunjukan selesai. Tari merupakan alat komunikasi Adalah tari melalui ruang gerak dan waktumembawa misi-misi untuk disampaikan kepada penontonnya. Menari merupkan keterampilan kusus, bahkan bakat itu menentukan kualitas tarinya. Namun, demikian bukan berarti bahwa seseorang yang kurang berbakat tida mempunyai peluang untuk menjadi penari yang berkulitas. Karena semua ketrampilan bias dipelajari, dilatih, dan dibiasakan. B. Definisi tari a. menurut curt sachs adalah gerak yang ritmis dalam buku World History of the dance Penjelasan kamil mengenai seni tari alias goyang pinggul serta tarian yang lengkap mulai dari pengertian, memori, unsur, fungsi, dan arketipe. Seni tarian tiap wilayah di Indonesia kebanyakan akan punya gerakan dan ciri tunggal yang berlainan-beda. Mulai berasal rok nan dikenakan, sebatas alat joget yang biasanya digunakan dan bahkan cak semau juga yang tidak menggunakannya. Sehingga tak heran jikalau di Indonesia memiliki banyak sekali kekayaan budaya, jadi terbiasa bagi kita bak generasi cukup umur penerus bangsa melestarikannya. Pengertian Seni Tari Sejarah Seni Tari Di Indonesia Atom Seni Tari Fungsi Seni Tari Signifikansi Seni Tari Pengertian seni tari adalah seni yang belajar bagaimana manuver tubuh nan mengikuti irama pada saat tertentu. Rata-rata pementasan seni joget tradisional serta modern pasti sudah lalu pernah kita tatap di beberapa programa nan terserah disekitar kita. Bahkan di era saat ini yang mutakadim modern ini pun kita masih harus membiasakan menari, khususnya sreg pelajaran sekolah seni budaya. Seni tari memang tidak plus begitu tersohor dengan varietas seni lainnya. Namun belakangan ini seni tari tiba tersohor pula setelah banyaknya acara besar yang berbuat introduksi dengan seni tari berusul heterogen daerah. Sehingga masa ini terbiasa bagi Anda bagi belajar seni tari sejak sekolah, karena ini merupakan warisan nenek moyang. Seandainya bukan di teruskan secara turun temurun maka tentu saja lambat laun akan hilang seni tarian eksklusif di Indonesia. Pada sebuah tarian biasanya akan terbagi menjadi berjenis-jenis jenis tarian, diantaranya yaitu tari tunggal, berpasangan, kolosal, dan bergerombol. Tari tunggal tentu akan diperagakan dengan satu orang saja, habis buat ajojing berpasangan rata-rata akan diperagakan maka dari itu dua sosok. Lewat bagi tari kelompok biasanya akan diperagakan dengan lebih bersumber 2 orang dan bisa berhimpit. Kemudian bagi tari kolosal ini dilakukan di rapat persaudaraan setiap kewedanan yang ada di Indonesia, contohnya seperti acara pagelaran khas. Album Seni Tari Di Indonesia Lega programa resan di suatu daerah tertentu seperti seremoni kerajaan akan menjadi hal yang wajib seperti sreg kediaman keraton-puri nan ada di Indonesia. Lebih-lebih sejak zaman dulu setakat sekarang, bervariasi keberagaman disko ciri khas kawasan masih digunakan dalam penyambutan pelawat. Sehingga sejarah tarian di Indonesia mengalami kronologi tiap generasi ke generasi lebih jauh. Berikut beberapa sejarah seni tari nan cak semau di Indonesia. 1. Zaman Keteter Lega zaman tercecer sebelum adanya kekaisaran di Indonesia, suatu tarian dipercaya sebagai sebuah pokok magis yang terlampau sakral. Sehingga muncul tarian berlandaskan kepercayaan mereka di setiap wilayahnya. Seperti salah satu contohnya yaitu tari kebangkitan, tari eksorsisme, dan tari hujan abu. Penciptaan tarian ini diilhami berbunga gerakan kalimantang dan ada juga nan meniru gerakan makhluk hidup. Misalkan seperti operasi seekor binatang kuda layaknya tarian kuda lumping dan lain sebagainya. Pada galibnya tarian di zaman primitif biasanya dilakukan secara berkelompok. 2. Zaman Hindu Buddha Sejarah tarian di Indonesia kemudian berkembang di zaman hindu budda yang ki terdorong terhadap budaya yang dibawah oleh para pelimbang nan melancong ke Indonesia. Di zaman hindu buddha, seni tari start mempunyai standar serta standar yang mumpuni terhadap sebuah literatur. Literatur tersebut dikarang oleh Bharata Muni dengan judul karangannya Natya Sastra nan telah menjelaskan 64 tipe gerak tangan mudra. 3. Zaman Islam Puas zaman islam di Indonesia, tarian hanya digunakan maka itu orang dari luar Indonesia saja serta doang dilakukan disaat hari raya. Kemudian jalan seni tari mengalami kemajuan di Indonesia di zaman islam pada musim 1755 ketika kerajaan mataram yang sebagai kerajaan islam terbagi menjadi dua. Dari dibaginya kerajaan mataram selam inilah kedua kerajaan tersebut mulai memberikan ciri khasnya saban dari seni tari. Sehingga tidak heran kalau saat ini hampir di setiap wilayah yang ada di Indonesia mempunyai ciri khas yang farik-beda tariannya dan tentunya tarian tersebut tidak seimbang bersumber area lainnya. 4. Zaman Kolonialisme Di zaman penjajahan ini ajojing di Indonesia mengalami kebangkrutan karena suasana di Indonesia nan kacau akibat dijajah. Semata-mata untuk seni tari yang diperagakan di suatu program khusus masih dipelihara dengan baik. Sehingga sekadar saat acara-program penting saja beberapa tarian dipentaskan di zaman penjajahan. Sebagai halnya salah satunya contoh ajojing dari perjuangan rakyat disaat zaman penjajahan yaitu tari prawiroguno. Karena joget tersebut adalah ajojing yang berpunca dari jawa tengah yang menyantirkan gagahnya prajurit-tamtama kemerdekaan Indonesia pada zaman penjajahan. Prajurit pada tarian ini memakai senjata dan pelindung tubuh seumpama radas penaung dirinya dikala memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. 5. Zaman Kemerdekaan Pada zaman kemandirian hingga ketika ini, kesenian tari terus melangkah maju dan berkembang setelah Indonesia pemaafan dari para kolonialis. Sehingga beberapa tarian detik ini akan sering kita jumpai takdirnya kita meluluk formalitas adat, upacara keagamaan, dan pada saat acara penting lainnya. Sehingga saat ini banyak masyarakat Indonesia yang kembali tertarik dengan seni tari, seperti itu pula dengan anak adam asing negeri yang sudah plong mulai membiasakan goyang badan di Indonesia. Hal ini bisa dilihat sejak banyaknya sekolah tinggi di asing negeri yang membuka jurusan alat irama khas Indonesia seperti gamelan serta tarian khas Indonesia. Kaprikornus kerjakan Anda ibarat hamba allah zakiah Indonesia, harus bisa juga menari distingtif tradisional Indonesia. Jangan semata-mata tarian modern seperti yang sering Anda lakukan di TikTok setiap periode saja. Karena budaya seni tari di Indonesia haruslah diwariskan secara turun temurun, sosok luar negeri aja berlatih masa kita sebagai pribumi tidak membiasakan menari tradisional pula. Partikel Seni Tari Setiap tarian pasti mempunyai gerakan ritmis nan berbeda-tikai sesuai irama dan alunan musik yang ada. Pasti dengan adanya elemen seni tari pada pementasan joget ini membuat setiap joget yang dilihat akan gegares menerimakan prestasi terbaiknya. Berikut sejumlah zarah seni tari yang harus cak semau disetiap ajojing 1. Jenis Gerakan Disetiap atraksi maka pada setiap joget akan mempunyai gerakan nan berbeda-beda dimana menjadi poin penting yang harus di tampilkan. Bilang gerakan tari tentu memiliki aturan khusus dan angka spesifik. Sehingga saat menyimulasikan momen pertunjukan bisa mendapatkan emosi serta ekspresi yang baik dan tepat andai penari. Pada setiap pementasan tarian, anggota jasad yang digerakkan yaitu terbagi menjadi tiga. Menginjak dari anggota tubuh babak atas, episode tengah, sampai bagian bawah. 2. Musik Sebuah tarian akan kerap disertai dengan alunan beraneka macam macam alat musik atau suara. Alunan alat musik dimainkan dengan berbagai perangkat, sehingga suara miring nan muncul juga bervariasi sebagai halnya contohnya kendang, klonengan, dan lain sebagainya. Terserah pun yang cuma menggunakan suara layaknya tari kecak yang cak semau di bali dan tari surat sita yang suka-suka di aceh. Sekali-kali juga bermula musik yang dimainkan saat joget itulah yang memberikan ciri solo suatu tarian berasal. Karena cukup banyak alat musik di Indonesia nan menjadi ciri khas suatu disko. Sehingga tidak semua disko yang memakai gawai alias gawai nada yang sekufu. 3. Busana Selain musik pada seni tari juga pakaian menjadi ciri khas partikular, sehingga hampir semua tarian mempunyai pakaian atau kostum yang berbeda-beda. Karena kebanyakan pakaian nan dipakai ialah satu simbol tertentu dari suatu tarian tersebut. Kaprikornus tidak heran jika gaun nan dikenakan penayub tentu memiliki nilai estetika dan keindahan yang sangat bagus dibandingkan dengan pakaian biasa. Kelebihan Seni Tari Pada jiwa tentu suatu gerakan mempunyai arti istimewa, semacam itu pula dengan joget. Karena gerakan tari tidak dapat dipisahkan kaitannya terhadap seni tari. Kaprikornus seandainya di lihat sekilas memang seni tari mempunyai kurnia terhadap keberlangsungan hidup pada masyarakatnya. Berikut adala beberapa fungsi disko yang harus Anda ketahui sebagai penari 1. Wahana Hiburan Seni tari merupakan sebuah karya seni yang mempunyai biji estetika sangat hierarki, seperti mana halnya dengan seni lainnya dimana orang awam kembali bisa mencobanya. Seni tari pun akan selalu ada di setiap hiburan, baik itu disko modern hingga tarian tradisional. Karena rasanya bukan seru segala apa bila suatu acara besar tak memiliki kegiatan menari yang dapat membuat heboh momen mula-mula kali pengenalan acara. Makara dapat dipastikan bila disuatu acara besar pasti akan terserah tariannya, baik itu tari khas daerah maupun tarian lainnya. Karena di Indonesia sendiri ada banyak sekali jenis dansa yang biasanyak dihadirkan plong pesta rakyat. 2. Sarana Bergaul Selain sebagai hiburan sahaja, seni tari juga mempunyai khasiat ibarat kendaraan bergaul, karena tiap manusia ialah turunan sosial yang tidak boleh hidup sendirian. Sehingga dengan adanya seni tari ini dapat membuat masyarakat sekitar yang semenjana mengadakan makan besar rakyat menjadi lebih guyub dan rukun antar warganya. Seperti halnya tari kecak di Bali yang cangap mengajak beberapa warga yang menonton untuk memperagakan tariannya. 3. Kendaraan Upacara Sifat Biasanya fungsi tari dibeberapa kewedanan merupakan misal media upacara adat keagamaan yang sakral. Pada setiap tariannya akan memiliki makna tersendiri beserta mengajarkan nilai-nilai khasiat. Karena tarian sebagai wahana seremoni sifat ini sudah ada sejak zaman kerajaan habis dan bahkan sejak zaman tertinggal dimana tarian digunakan bakal menangkal iblis. Dibeberapa wadah seperti di Bali pula suatu ajojing masih digunakan laksana sarana ibadah. Serta tiap disko yang sakralnya dipertunjukkan untuk kejadian tertentu maupun peristiwa mitos zaman dulu. Hal ini dilakukan hendaknya generasi penerus bisa selalu mengarifi pesan, kepatutan, tujuan, dan tujuan mulai sejak setiap gerakan tari yang ada sejak zaman dulu. Sehingga kita umpama umum Indonesia yang memiliki sejuta jenis ajojing harus melestarikannya agar enggak ada yang punah. - Tari primitif merupakan salah satu kekayaan budaya Indonesia. Tari Primitif berkembang di sejumlah daerah dari Pulau Sumatera hingga Pulau Papua. Perkembangan tarian primitif terjadi pada masa primitif atau sebelum masyarakat memiliki peradaban. Bentuk tarian lebih sederhana. Meski muncul sebelum peradaban, beberapa tari primitif masih dikenal hingga kini. Pengertian Tari Primitif Masa primitif merupakan zaman prasejarah, yakni masa sebelum kerajaan sehingga belum memiliki pemimpin formal. Tari primitif adalah tari yang berkembang pada masa masyarakat primitif yang belum memiliki peradaban. Salah satu perkembangan periodesisasi seni tari yaitu sekitar SM hingga 400 M, masa tersebut disebut periodisasi primitif. Pada zaman masyarakat primitif terbagi menjadi dua zaman, yaitu zaman batu dan zaman logam. Pada zaman batu tarian hanya diiringi dengan sorak sorai dan tepuk tangan. Sedangkan pada zaman logam sudah ditemukan instrumen musik berupa nekara. Baca juga Tari Tor-Tor Massal, Daya Tarik Festival Danau Toba Nekara adalah suatu alat seperti tambur besar yang bentuknya seperti dandang terbalik atau ditelungkupkan. Nekara banyak terdapat di Jawa, Sumatera, Bali, Pulau Sumbawa, Pulau Roti, Pulau Leti, serta Pulau Slear. Dalam lukisan-lukisan yang terdapat dalam nekara terdapat gambar penari yang di bagian atasnya dihiasi bulu-bulu burung dan daun-daunan. Saat itu, seni muncul sebagai ungkapan perasaan ekspresi manusia atas suasana tertentu. Lonjakan kegembiraan maupun lompatan manusia purba saat berburu binatang merupakan ekspresi yang disusun dalam bentuk tarian. Tari primitif merupakan tarian yang berkembang di daerah yang menganut kepercayaan animisme dan dinamisme. Tarian ini lebih menekankan pada pemujaan roh leluhur dan estetika tari. Baca juga Kepercayaan Animisme Pengertian, Sejarah, dan Contohnya Ciri-ciri Tari Primitif Tari primitif memiliki sejumlah ciri-ciri sesuai perkembangan zaman pada waktu itu, yaitu Gerakan tari berulang dengan iringan sangat sederhana, yaitu berupa tepuk tangan, hentakan kaki, suara, dan gerakan sederhana. Gerakan dilakukan dengan tujuan tertentu, seperti meniru gerakan binatang karena berburu, tujuan ritual tertentu, perkawinan, kelahiran, maupun panen. Instrumen tari sangat sederhana, yaitu alat pukul seperti tifa atau kendang. Tari bersifat sakral disucikan sebab untuk upacara keagamaan. Tata rias penari sederhana dan bisa beralkuturasi dengan alam sekitar Pola lantai tari primitif umumnya berupa lingkaran yang menggambarkan kekuatan. Gerakan tari primitif juga sekehendak hati dan sebagai pernyataan kolektif. Contoh Tari Primitif Tari primitif terdapat di sejumlah daerah di Indonesia. Berikut ini contoh tari primitif. Baca juga Tari Perang, Melambangkan Kepahlawan dan Kegagahan Rakyat Papua Tari Tor-Tor dari Sumatera Utara Tari Hudaq dari Kalimantan Tari Tarawangsa dari Jawa Barat Tari Turuk Langgai dari Pulau Mentawai Tari Ular dari Jawa Barat Tari Perang dari Papua Tari Tellu 'Otul dari Papua Tari Tobe dari Papua Tari Kuna dan Tari Rontek Singo Wulung dari Jawa Timur Sebagai informasi, tari primitif berbeda dari tari tradisional. Tari tradisional merupakan tari yang lebih moderen dari tari primitif. Sumber dan

bukti bahwa pada zaman primitif sudah ada tarian yakni